BERAPA KALI BAIT SUCI DIBANGUN?
7 min read
Beberapa artefak asli dari Kuil Salomo tidak disebutkan dalam sumber setelah kehancurannya pada tahun 586 SM, dan dianggap hilang. Kuil Kedua tidak memiliki artikel suci berikut:
- Tabut Perjanjian berisi Loh Batu
- Pot manna
- Tongkat Harun
- Urim dan Tumim
- Minyak suci
- Api suci.
Di Kuil Kedua, Ruang kudus (Mahakudus) dipisahkan oleh tirai daripada dinding seperti di Kuil Pertama. Namun, seperti di Tabernakel, Bait suci Kedua meliputi:
- Menorah (lampu emas)
- Meja roti
- Mezbah dupa emas
Bait suci Kedua juga mencakup banyak bejana emas asli yang telah diambil oleh orang Babilonia tetapi dipulihkan oleh Koresh Agung. Namun, menurut Talmud Babilonia, Bait suci tersebut tidak memiliki Shekhinah/Hadirat Allah (tempat tinggal atau tempat tinggal ilahi yang dihadirkan Tuhan) dan Ruach HaKodesh (roh suci) yang ada di Bait suci Pertama.
Setelah penaklukan Yudea oleh Alexander Agung, itu menjadi bagian dari Kerajaan Ptolemeus Mesir sampai 200 SM, ketika raja Seleucid Antiokhus III Agung dari Syria mengalahkan Firaun Ptolemy V Epifanes pada Pertempuran Paneion. Yudea menjadi bagian dari Kekaisaran Seleucid pada saat itu. Ketika Bait suci Kedua di Yerusalem dijarah dan layanan keagamaannya dihentikan, kegiatan keagamaan secara efektif dilarang. Pada tahun 167 SM, Antiokhus IV Epifanes memerintahkan sebuah altar untuk Zeus didirikan di Bait Suci. Dia juga melarang penyunatan dan memerintahkan babi (haram) untuk dikorbankan di altar Bait suci. Menyusul Pemberontakan Makabe melawan kekaisaran Seleucid, Bait suci Kedua didedikasi ulang dan menjadi pilar agama Kerajaan Hasmonean Yahudi, serta secara budaya terkait dengan hari raya Hanukkah oleh Yahudi.
