Ajaran Sehat vs Ajaran Sesat | 1 Timotius 6:3-4a (TB)
1 min read
Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat — yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus — dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita, ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. (1 Timotius 6:3-4a TB)
Roh Kudus berperan dalam memimpin manusia ke dalam seluruh kebenaran sebab Dia tidak berkata-kata dari diriNya sendiri. Oleh sebab itu, setiap orang yang sudah memberi diri sebagai pengkhotbah, wajib hukumnya untuk meminta pertolongan Roh Kudus agar dimampukan dalam memberi ajaran sehat yang membawa jemaat ke dalam seluruh kebenaran itu.
Berikut merupakan ciri-ciri ajaran sehat, diantaranya:
- Harus ada keseimbangan dalam mengajar tentang mujizat, etika, serta pengajaran yang membawa kita akan kepenuhan Roh Kudus yang membuat jemaat konsisten dalam pertobatan serta menjaga hidup agar tetap kudus dan berkenan di hadapanNya. (Kisah Para Rasul 26:20; Roma 12:2; Galatia 5:22-23)
- Disampaikan dengan tidak sembarang ambil ayat demi menyetujui keinginan atau pengalaman pribadi melainkan dengan penafsiran yang tepat; menceritakan apa yang Alkitab katakan sesuai pada konteks zaman itu kemudian merelevansikannya dengan kehidupan saat ini. (2 Timotius 2:15)
- Perjamuan kudus dilaksanakan sebagai peringatan akan Kristus dan dilakukan dengan liturgi yang Alkitabiah. (Matius 26:26-28; 1 Korintus 11:23-27)
- Mengajar jemaat bahwa berbahasa Roh tidak diucapkan dengan latah; tidak berulang-ulang serta tidak berteriak-teriak sebab Roh Kudus adalah tertib. (Yohanes 4:24; 1 Korintus 14:27-28)
- Mengajar jemaat tentang pelayanan diakonia. (Matius 25:35-40; Kisah Para Rasul 2:42-45)
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber:
