Kata-kata yang Manis |Amsal 15:1 (TB)
1 min readJawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan. (Amsal 15:1 TB)
Suatu hari, seorang tukang kayu menerima surat dari sang anak yang sedang berada di luar kota. Yang bersangkutan meminta tolong kepada beberapa orang yang ia kenal untuk membaca surat tersebut. Orang pertama ialah tukang daging yang berwatak keras dan orang yang kedua ialah penjahit yang lemah lembut. Respon pertama saat mendengar surat tersebut dibacakan oleh tukang daging ialah marah; menganggap sang anak tidak memiliki etika, tidak tahu berterima kasih dan akhirnya ia memutuskan untuk tidak mengirimkan uang kepada sang anak. Ketika dalam perjalanan pulang, ia bertemu dengan tukang jahit yang lemah lembut. Yang bersangkutan meminta surat tersebut dibacakan oleh tukang jahit. Cara bicara yang lembut berhasil mengubah amarah menjadi belas kasihan hingga akhirnya memutuskan untuk mengirimkan uang kepada sang anak.
Pelajaran yang dapat kita petik dari kisah di atas ialah, bahwa perkataan kita menentukan bagaimana perlakuan orang lain terhadap kita. Memang tidak bisa dipungkiri, rasa kesal dan amarah muncul saat berhadapaan dengan anak buah yang tidak bekerja secara excellent. Hendaklah perkataan yang terucap adalah kata-kata yang manis. Sebab perkataan yang manis tidak hanya menumbuhkan kedamaian dalam hati melainkan juga menumbuhkan kesadaran dalam hati orang yang membuat kita jengkel dan marah.
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber:https://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=20&chapter=15&verse=1