Arsip

Sosial Media GBA Center

14 December 2024

Gerakan Baca Alkitab

Jadikan Baca Alkitab Sebagai Gaya Hidup

Sehidup Semati | Matius 19:6 (TB)

2 min read
Sehidup Semati

Sehidup Semati

“Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (Matius 19:6 TB)

Renungan hari ini akan menjadi pengingat bagi pembaca yang sudah menikah dan menjadi pengetahuan bagi yang sebaliknya. Apakah itu?

Janji yang pasti diucapkan saat pemberkatan pernikahan. Kurang lebih, berikut isi yang terkandung di dalamnya.

“Saya mengambil engkau – nama pasangan – untuk menjadi istri/suamiku yang sah dan satu-satunya. Untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit. Untuk saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan.” Janji tersebut diucapkan oleh satu sama lain saat hendak mengenakan cincin pada jari pasangan. Banyak pasangan tidak menaati janji tersebut lantaran memilih untuk turuti ego atau memang tidak terlalu mengetahui makna dari janji tersebut. Perlu diketahui, janji tersebut bukanlah liturgi semata melainkan janji yang diikrarkan kepada Tuhan melalui pendeta dan jemaat. Janji tersebut tidak dapat ditaati oleh salah satu melainkan keduanya.

Karena ada tiga pribadi dalam pernikahan. Kristus lalu yang kedua ialah dua pribadi yang telah menjadi satu daging. Maka dairi itu, apapun yang terjadi harus melawan ego agar rumah tangga tetap utuh.

Ada pertanyaan, saya sudah melawan ego dan senantiasa mengingat perjanjian itu tetapi saya dikhianati pasangan, bolehkah saya menceraikannya? Boleh bercerai tetapi tidak boleh menikah lagi setelah itu. Pertanyaan berikutnya, lalu bagaimana pandangan penulis mengenai pernikahan kembali? Sesungguhnya tidak diperkenankan karena Tuhan hanya menciptakan satu pria untuk satu wanita. Kalaupun harus menikah kembali, itu semua kembali pada pribadi masing-masing tetapi yang jelas harus menjaga kekudusan pernikahan agar perceraian tidak kembali terulang. Bukan berarti penulis menyetujui pernikahan kembali. Mengingat janji nikah yang terucap saat pertama kali menikah. Jadi, kalaupun menikah kembali, itu adalah pilihan masing-masing pribadi. Jawaban penulis tidak hanya berasal dari Alkitab, tafsiran tetapi beberapa artikel. Pembaca dapat membacanya dengan mengunjungi link atau tautan yang penulis lampirkan di akhir renungan.

Tuhan, penulis berdoa bagi setiap pembaca yang sudah menikah agar tetap menjaga kekudusan pernikahan dengan mengingat janji yang diucapkan saat pemberkatan pernikahan. Penulis berdoa bagi setiap pembaca yang belum menikah supaya renungan hari ini jadi pengetahuan dan biarlah mereka melakukannya ketika telah tiba waktunya mereka masuk dalam mahligai pernikahan. Amin!

Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!

Sumber:

  1. https://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=40&chapter=19&verse=6
  2. https://persembahan.com/janji-pernikahan-kristen-protestan/
  3. https://www.gotquestions.org/Indonesia/Ulangan-24-perceraian.html
  4. https://www.gotquestions.org/Indonesia/perceraian-menikah-kembali.html
  5. https://www.gotquestions.org/Indonesia/kembali-menikah-perzinahan.html
Share Artikel ini
Open chat
Butuh Bantuan!
Shalom! 👋🏻
Ingin bertanya tentang Gerakan Baca Alkitab dan pelayanannya? 🙏🏻

Kami melayani chat dari Jam 9.00 - 17.00 WIB
can't talk, whatsapp only