Tahan Uji | Roma 5:3-4 (TB)
2 min readDan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. (Roma 5:3-4 TB)
Mayoritas wanita menggunakan perhiasan yang terbuat dari emas. Proses pembakaran bersuhu tinggi dilakukan sebelum menjadi sebuah perhiasan yang indah.
Proses pembakaran dilakukan guna mengeluarkan karat, debu, dan logam lain yang ada dalam emas. Tidak hanya dilakukan sekali melainkan berkali-kali sampai menjadi emas yang murni.
Menjadi emas yang murni adalah analogi yang cocok untuk ujian dan pergumulan yang senantiasa dihadapi manusia, tanpa terkecuali orang Kristen. Ujian dan pergumulan datang guna melawan segala hal yang buruk dalam diri akibat sifat dan karakter yang diwariskan oleh orangtua serta pola asuh mereka; lingkungan pekerjaan dan pergaulan. Tentu bertentangan dengan FirmanNya. Ada sebuah pernyataan Tuhan Yesus yang sering disebutkan oleh banyak orang Kristen.
Roh memang penurut tetapi daging lemah adalah pernyataan yang dimaksud. Perasaan tidak nyaman tumbuh dalam hati tetapi harus dilewati. Membuat air mata bercucuran dalam kurun waktu yang tidak sebentar. Pada saat itulah, kemuliaan Tuhan berbicara dalam hati, bahwa Dia memberikan ujian dan pergumulan dengan tujuan supaya setiap manusia, termasuk orang Kristen semakin menghormati Dia. Tidak berhenti sampai di situ, rasa empati pada sesama bertumbuh semakin kuat dalam hati dan pikiran.
Tuhan, terima kasih buat ujian dan pergumulan yang Engkau izinkan terjadi dalam hidup, Mohon ampuni saya jika saya sering bersungut-sungut karena waktu itu saya belum terlalu memahami bahwa ujian membuat saya semakin tahan uji. Hingga saya menjadi pribadi yang murni bagaikan emas guna semakin menghormati Engkau melalui sikap hidup dan tentunya memiliki empati yang besar terhadap sesama. Amin!
Tuhan Yesus memberkati salam cemungud!
Sumber: