Arsip

Sosial Media GBA Center

17 December 2024

Gerakan Baca Alkitab

Jadikan Baca Alkitab Sebagai Gaya Hidup

Tuhan Memakai Waktu dan Kejadian Untuk Memproses Aku

5 min read

“Demikian pun perbuatan baik itu segera nyata dan kalau tidak demikian, ia tidak dapat terus tinggal tersembunyi.”

11 Timotius 5:25 (TB)

Semoga menjadi berkatπŸ™

Pernahkah Anda dicurigai melakukan sesuatu yang tidak Anda lakukan? Pasti tidak nyaman, bukan? Dalam hati membuncah rasa mau marah, mau teriak, dan mau membalas. Sekitar 20 tahun lalu, ketika saya masih berusia 25 tahun, pengalaman saya masih terbatas. Saya sudah wisuda dari kuliah sekuler di salah satu universitas di Medan, dan baru akan masuk semester tiga di sebuah sekolah teologia di Jakarta. Jadi, masih setahun tinggal di Jakarta dan tinggalnya di asrama pula, sehingga ruang lingkup gerak sangat terbatas dan banyak sekali yang harus dipelajari, termasuk logat bahasa masih rada asing bagi orang Jakarta dan kosa kata ala Medan, membuat kurang percaya diri ketika khotbah, membuat saya lebih pendiam yang memang dasarnya introvert.

Saat itu, saya dipercayakan pelayanan sebagai mahasiswa praktek 2 bulan di sebuah gereja di Jakarta yang nantinya menjadi tempat saya ditugaskan pelayanan weekend sampai setahun. Kegiatan lebih padat karena gereja itu akan merayakan ulang tahunnya yang kesekian. Masalahnya, para pengerja baru menyadari ada beberapa barang yang hilang (padahal ternyata barang-barang tersebut sudah hilang dari sebelum saya melayani di sana). Sangat wajar dan bisa di mengerti sebagai orang yang baru hadir di sana dicurigai sebagai pelaku. Saya mendengar seseorang mengklaim, “Karena ini belum pernah terjadi sebelumnya.” Sekiranya saya di posisi mereka, saya mungkin juga akan mengatakan hal yang sama. Tidak hanya beberapa barang, namun uang juga ‘diduga’ hilang. Di dalam kantor, beberapa pengerja berulang-ulang menghitung pengeluaran untuk pembelian bunga ulang tahun yang seharusnya sejumlah X namun malah sejumlah Y (nantinya baru ketahuan bahwa ada pembelian yang tidak sengaja terlewat dari pendataan). Di seberang meja saya, saya yang tidak tahu apa-apa mendengar selentingan, “Siapa lagi pelakunya kalau bukan orang baru, tak sangka juga ya,” kata seorang senior. Secara refleks, semua yang ada di sekeliling meja itu memandang ke arah saya bersamaan. Saya sama sekali tidak mengerti. Perasaan tidak nyaman makin terasa apalagi sebagai orang baru.

Hari Minggu berikutnya, berita kehilangan beberapa barang itu nampaknya sudah tersebar cukup luas, dan orang-orang mulai berspekulasi mengenai siapa pelakunya, hanya saja waktu itu saya masih belum terlalu paham. Seminggu kemudian, ada insiden baru di mana seorang anak remaja kehilangan hp-nya (hp pada masa itu masih barang langka bagiku, gitu2 deh). Dia bersama beberapa rekannya langsung mendatangi saya dan menanyakan apakah saya melihat hp-nya. Ketika saya menjawab tidak, mereka segera melakukan semacam “penggeledahan” kecil terhadap tas saya, namun saya yang masih “cupu” pada waktu itu masih belum paham juga apa yang sedang terjadi, ntah kenapa muka saya pucat dan badan saya sedikit ikut gemetaran. Semacam konfirmasi bagi mereka yang memperhatikan gelagat saya secara kasat mata. Sayang sekali di masa itu belum ada CCTV di gereja mereka itu. Puji syukur gereja kecil kami sekarang dipantau CCTV, wkwkw. Pada akhirnya, siangnya ketahuan bahwa hp-nya ternyata tertinggal di rumah. Sehari dua hari kemudian, para hamba Tuhan yang sekantor dengan saya buru-buru membawa pulang semua buku mereka yang sebelumnya mereka tinggalkan di kantor agar bisa menjadi referensi untuk persiapan khotbah. Barangkali mereka melakukan itu karena takut buku-buku mereka digondol si “maling” juga. Siapa lagi malingnya kalau bukan si “orang baru” yekan? Memang di hati saya bertanya-tanya, ada apa gerangan, mengapa sikap terhadap saya begitu berbeda dari sebelumnya, pandangan mereka sepertinya ada ketidaknyamanan. Pada masa itu, setiap kali laci meja TU dikunci, yang mengunci selalu mengecek berulang-ulang di depan saya dengan berbunyi dan melebih-lebihkan gesturnya, seperti mengisyaratkan kepada semua orang bahwa lacinya sudah terkunci, meja saya di sebelahnya.

Lanjukan bacaan ke halaman selanjutnya

Share Artikel ini
Open chat
Butuh Bantuan!
Shalom! πŸ‘‹πŸ»
Ingin bertanya tentang Gerakan Baca Alkitab dan pelayanannya? πŸ™πŸ»

Kami melayani chat dari Jam 9.00 - 17.00 WIB
can't talk, whatsapp only