Berpikir Sebelum Bertindak | 1 Korintus 10:31 (TB)
2 min readAku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. (1 Korintus 10:31 TB)
Penyesalan selalu datang belakangan. Pernyataan tersebut selalu kita dengar dari orang lain dan ucapkan untuk orang lain.
Tidak hanya kita dengar dan ucapkan tetapi mengalami langsung. Kepada siapapun itu, semua berdasarkan tindakan yang diambil.
Seringkali tindakan diambil atas dasar rasa malas atau mengikuti hawa nafsu. Apapun tindakannya, tentu memberi dampak bagi diri sendiri dan orang lain di masa depan. Penulis akan menguraikan beberapa contoh agar pembaca mudah memahaminya.
Contoh yang pertama ialah peristiwa kebakaran yang akhir-akhir ini terjadi. Tidak mencabut kabel dan charger dari stop kontak saat selesai digunakan adalah penyebabnya. Dengan alasan supaya tidak repot saat hendak menggunakannya kembali. Contoh lainnya Ialah ketika menghadiri acara jamuan makan
Acara jamuan makan menjadi hal yang biasa terjadi saat ini. Seringkali makanan yang disuguhkan memiliki lemak dan gula yang tinggi. Selalu memenuhi jamuan makan berdampak buruk bagi kesehatan diri sendiri dan membuat orang terkasih menjadi susah dan bersedih. Dari kedua contoh yang sudah penulis uraikan, dapat disimpulkan bahwa banyak orang merupakan pribadi yang egois.
Pribadi yang egois pasti tidak memikirkan masa depan. Bukan maksud untuk menyinggung siapapun tetapi itulah kenyataan yang terjadi saat ini. Tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga dalam Kekristenan.
Dalam Kekristenan, banyak orang memutuskan untuk melanggar Firman Tuhan. Mereka beranggapan, tidak ada manusia yang sempurna; dosa kita sudah diampuni. Anggapan tersebut salah! Kenapa? Penulis akan jelaskan pada paragraf berikutnya.
Penjelasannya seperti ini, kalau kita mencintai seseorang, tentu kita tidak sampai hati untuk menyakiti hatinya. Oleh sebab itu, segala tindakan yang dilakukan pasti telah dipikirkan secara matang sebelumnya. Supaya idak merugikan diri sendiri dan sesama. Hanya orang yang hatinya telah diliputi oleh kemuliaanNya sehingga mampu melakukan hal tersebut.
Tuhan, saya berkomitmen untuk berpikir terlebih dulu setiap kali saya bertindak. Supaya tidak menjadi batu sandungan bagi sesama. Sebagai wujud hormat saya padaMu yang telah menebus dosa dan telah memberi Penolong agar tetap di jalanMu. Amin!
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber: