The Greatest Love of All | Efesus 5:2 (TB)
1 min read“Dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.” Efesus 5:2 (TB)
Lambang dari suatu bentuk cinta dan penghormatan adalah pengorbanan. Dalamnya cinta ditentukan oleh besarnya pengorbanan. Ketika seseorang sedang mencintai, pasti orang tersebut akan menunjukkan rasa cintanya dengan berusaha sebaik mungkin untuk menciptakan gestur terbaik, agar orang yang dicintainya dapat merasakan kebahagiaan yang telah direncanakan oleh orang yang mencintai. Pengorbanan karena cinta hanya bisa menyentuh hati sang penerima apabila datang dari hati yang paling tulus dengan tujuan menguntungkan penerima.
TUHAN kita adalah Allah yang Mahakasih, yang juga dituliskan di Alkitab sebagai definisi dari cinta itu sendiri, adalah Pribadi yang terlebih dahulu mencintai kita, yang telah membuktikan kualitas cintaNya dengan memberikan pengorbanan terbesar yang pernah dilihat dunia bagi setiap dari kita, gestur kasih terbesar yang pernah terjadi di seluruh semesta, yaitu mengorbankan diriNya sendiri untuk mati di atas kayu salib, menebus dosa kita semua.
Saat berhadapan dengan berbagai siksaan menuju kayu salib, Yesus dapat saja sewaktu-waktu mengakhiri kemanusiaanNya, menolak beban dosa dan mempertontonkan kemuliaanNya yang penuh. Namun oleh karena kasih yang luar biasa, TUHAN memilih untuk tetap berkorban dan bahkan menganugerahkan pengorbananNya kepada kita, manusia yang hina. Pada hari ini, biarlah kita renungkan kembali pengorbanan TUHAN dan komitmen cintaNya yang tidak pernah surut pada kita. Biarlah kita hidup senantiasa setia kepadaNya, di dalamNya.
God bless!