Sembuh Dari Covid19
3 min read“Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah.”
Yeremia 33 : 6 (TB)
Shalom
Di awal bulan Oktober 2020 kemarin Tuhan mengijinkan kami sekeluarga menjalani drama corona yang menakutkan semua orang. Sungguh sesuatu hal yang tidak kami harapkan dan inginkan, tapi Tuhan mengijinkan kami sekeluarga berempat terpapar Covid 19.
Awal terkena Covid 19 adalah saat istri dan anak perempuan saya ikut pergi melayat ke salah satu jemaat yang berduka di Malang, setelah pulang, istri saya berasa tidak enak badan, demam dan batuk-batuk. Setelah 4 hari belum membaik, saya antar istri saya ke dokter. Setelah mengkonsumsi obat dari dokter, panasnya berkurang, tapi batuknya masih walaupun tidak sesering waktu awal sakit.
Beberapa hari kemudian jemaat yang berduka di Malang, pulang ke Ponorogo dan langsung masuk Rumah Sakit karena ternyata terinfeksi Covid 19 bersama anak menantunya. 3 hari kemudian jemaat itu dipanggil Tuhan. Kami sangat kaget dengan menyadari begitu ganasnya virus itu sehingga mengakibatkan jemaat kami dalam waktu yang singkat sudah meninggal.
Karena istri saya merasa sempat bersalaman saat melayat ke Malang, maka istri saya mengajak untuk Rapid Test di RSUD Po. Namun akhirnya dari gereja mengajak jemaat yang ikut melayat ke Malang untuk swab di Prodia Madiun. Bapak dan Ibu Gembala, 1 orang anak muda, istri dan anak perempuan saya termasuk saya dan anak laki-laki saya diajak untuk melakukan Swab karena kontak erat di rumah selama beberapa hari setelah melayat. Setelah 3 hari hasil Swab keluar dan ternyata 3 orang negatif, dan kami berempat dinyatakan positif terjangkit Covid 19.
Bagai disambar petir rasanya mendapati kenyataan yang tidak kami harapkan sama sekali. Saat didatangi Team Satgas Penanggulangan Covid 19 ke rumah, mereka memakai APD lengkap dan mengecek kondisi kesehatan kami. Saat itu tubuh saya panas, demam, pusing, tenggorokan kering, dada sesak, mual dan muntah, istri saya badannya agak panas, batuk, tenggorokan kering, sakit pada pencernaan, tdk enak badan, juga tensinya tinggi, Kezia anak sulung saya badannya meriang, tensinya tinggi, sedang Azarya anak bungsu saya badannya tidak sakit, tetapi hilang daya penciumannya.
Lalu kami disuruh berkemas untuk diantar oleh ambulans ke RSUD untuk menjalani rawat inap. Sampai di RSUD kami semua di rontgen bagian dada dan paru lalu diinfus dan kami berempat ditempatkan seruangan dalam ruang isolasi. Saya mulai terbayang-bayang berita-berita di TV, ada banyak orang dengan kasus covid 19 yang meninggal, mungkinkah kami juga akan mengalami spt mereka?
Setelah menjalani rawat inap selama seminggu, Tuhan pulihkan kami secara luar biasa, bayang-bayang maut tidak menghinggapi kami, walaupun hasil Swab ke 2 kami masih positif, tapi kondisi kami berangsur-angsur dijamah dan dipulihkan oleh Tuhan Yesus. Genap 2 minggu kami berada di ruang perawatan dan isolasi RSUD Ponorogo tubuh kami semakin segar, sehat walaupun lagi-lagi hasil Swab ke 3 masih positif. Akhirnya kami dipindahkan ke Shelter ( Rumah Karantina ) selama 10 hari, dan pada tanggal 29 Oktober 2020 kami diantar pulang dalam kondisi sehat, dengan jaminan sudah tidak akan menularkan Covid 19 kepada siapapun.
Haleluyah!! Puji Tuhan, walaupun Tuhan mengijinkan kami terpapar positif Covid 19, tetapi Tuhan telah memberikan kesembuhan dan pemulihan dengan cara yang ajaib. Tuhan menjamah seluruh anggota keluarga kami.
Bahkan selama 14 hari di RSUD dan 10 hari di Shelter, Tuhan begitu mengasihi kami dan memelihara kami. Dengan tiada henti-hentinya Dia kirimkan malaikat-malaikatNya untuk memberikan berkatNya bagi kami, semua kebutuhan yang kami perlukan, tiap hari berkatNya mengalir tiada henti hingga kami dinyatakan sembuh dan dijemput pulang oleh ambulans dari Puskesmas Setono, penyertaan Tuhan yg luar biasa sungguh kami terima.
Terima kasih Tuhan Yesus dan terima kasih pula untuk doa dan dukungan saudara-saudara seiman sehingga kami berempat dinyatakan sehat dan terbebas dari covid 19.
Tuhan Yesus memberkati. Amien 🙏
Kesaksian Dari : Kusnaryo (Peserta GBA G2)