Say No to Divorce! | Matius 19:6 (TB)

Orang Farisi adalah sekumpulan orang yang sebenarnya mengerti isi kitab suci tetapi hanya sekedar pengetahuan semata. Terbukti lewat pertanyaan yang mereka ajukan padaNya, apakah perceraian diperbolehkan padahal sebenarnya mereka sudah tau bahwa perceraian hanya boleh dilakukan jika masih bertunangan bukan setelah resmi menikah. Dengan sangat tegas Dia menjawab bahwa pernikahan berarti menyatukan dua orang yang berbeda dan hanya maut yang bisa menceraiakn pernikahan.

Janji nikah merupakan pengingat agar tidak menceraikan pernikahan. Setiap dari pembaca yang sudah menikah pasti sudah tau mengenai isi dari janji nikah namun bagi yang belum menikah, inilah isi dari janji nikah tersebut: “saya mengambil engkau menjadi istri/suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya; pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus.”

Biarlah artikel hari ini kembali meneguhkan pernikahan bagi pembaca yang sudah menikah dan menjadi pengetahuan bagi pembaca yang belum menikah; untuk katakan tidak pada perceraian sebab Tuhan tidak berkenan jika perceraian dipilih untuk menyelesaikan masalah dalam pernikahan termasuk covid-19 meski pada kenyataannya pasangan suami-istri yang bercerai akibat covid-19.

Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!

Sumber:

1. S Jonar, Kristologi (Yogyakarta, Penerbit ANDI, 2013), 35-36
2. https://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=40&chapter=19&verse=6
4. https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3645758/penyebab-peningkatan-kasus-perceraian-saat-pandemi-covid-19
5. https://tuhanyesus.org/janji-pernikahan-kristen