Sabar | Nehemia 9:17b (TB)
2 min readTetapi Engkaulah Allah yang sudi mengampuni, yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya. Engkau tidak meninggalkan mereka. (Nehemia 9:17b TB)
Orang yang sabar bukanlah orang yang tak dapat marah melainkan mampu menahan diri. Contoh yang paling sering terjadi ialah, ketika mendapati kendaraan lain menyelip secara tiba-tiba padahal kita sudah berada pada jalur yang tepat atau mungkin kendaraan kita ditabrak oleh kendaraan lain. Rasanya ingin segera turun dari kendaraan lalu memaki pengendara yang telah melakukan itu tetapi tidak melakukannya lantaran telah diputuskan saat itu juga untuk tetap tenang. Perasaan kesal yang kita rasakan saat berkendara sangat tidak sebanding dengan yang Dia rasakan. Kita yang membaca kisah keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir menuju Tanah Perjanjian tentu merasa kesal dan geram saat membaca kisah tersebut apalagi Tuhan yang menyaksikan sendiri saat itu. Coba bayangkan, semua keajaiban yang Dia tunjukkan melalui sepuluh tulah mereka lupakan begitu saja dan menyesal telah meninggalkan tanah Mesir setiap kali kelaparan da kehausan. Apakah Dia marah lalu mengutuk bangsa itu? Tidak Dia lakukan melainkan tetap membimbing dan menuntun melalui hukum-hukum yang Dia berikan serta mujizat yang Dia tunjukkan melalui perantaraan Musa. Penulis tidak akan membahas panjang lebar mengenai menuntun dan membimbing melainkan hanya memberitahukan jati diriNya sebagai Pribadi yang penuh kasih dan panjang sabar. Kembali lagi pada contoh yang penulis uraikan pada paragraf pertama, kemampuan untuk menahan diri saat emosi dapat kita miliki jika kita membangun hubungan yang intim denganNya. Kepenuhan akan kasihNya tidak hanya memberikan kekuatan untuk menahan diri saat emosi pada saat itu melainkan juga memampukan kita untuk membimbing dan menuntun orang yang tegar tengkuk seperti bangsa yang Dia bawa keluar dari tanah Mesir menuju Tanah Perjanjian.
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber: