Pengampunan
2 min read“Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.”
Mazmur 86 : 5 (TB)
Shalom,
Saya Mary ibu dari dua orang puteri, saya dari Sarawak, Malaysia.
Saya kehilangan suami saya pada Januari tahun 2018, di usia 30 tahun ketika usia perkahwinan saya bersama suami menginjak 9 tahun.. Suami saya meninggal kerana kecelakaan jalan raya. Tidak cukup dengan kehilangan suami, ditambah lagi bila saya dapat tau dia selingkuh dibelakang saya ketika bekerja di luar kota. Sejak kehilangan dia saya hampir gila kerana saya hilang punca pendapatan, ditambah dengan beban hutang karna saya sendiri ketika itu tidak ada kerja.. saya depression yang amat teruk memikirkan apa salah saya sehingga suami saya selingkuh, tidak cukup dengan itu saya seolah-olah berdendam dan membenci mendiang suami saya, saya mula mengasingkan diri dari semua orang. Jiwa saya ketika itu memberontak, hati saya penuh kebeincian terhadap mendiang suami saya, saya menyalahkan Yesus diatas segala yang saya hadapi ketika itu. Sehingga pada suatu hari saya terlalu depress dan saya bercadang membunuh diri dengan tujuan saya mau ketemu Yesus dan mau menyalahkan dia untuk apa yang terjadi didalam kehidupan saya.
Saya seolah hilang pertimbangan ketika itu sebelum saudara perempuan saya menenangkan saya dan menasihati supaya saya masuk ke kamar sendirian dan bercakap dengan Tuhan sendiri (saat teduh). Dan saya langsung masuk ke kamar, menangis semahu-mahu saya, membentak-bentak dengan mata saya tertutup menyalahkan Tuhan bertanya kenapa dia membiarkan semua ini, sebelum akhirnya saya bertanya “untuk apa ENGKAU mencobai aku sebegini ya TUHAN tetapi engkau langsung tidak membantu aku melalui semua ini.. apa yang perlu aku buat untuk hati aku merasa tenang seperti dulu?” Saya sudah tidak mampu berkata-kata lagi sebaliknya tertunduk menangis semahunya.. Dan ketika itu saya mendengar satu suara membisikkan satu perkataan iaitu “PENGAMPUNAN”.. Perlahan tetapi cukup JELAS ditelinga saya dan ketika itu juga saudara-saudaraku, seolah beban yang saya pikul diangkat terus dari bahu saya dan saya sudah tidak punya rasa sedih. Rasa depress itu langsung hilang. Semenjak hal itu juga saya merasa lebih dekat dengan Tuhan sendiri, saya melibatkan diri didalam pelayanan gereja, melayani anak-anak kecil didalam sunday school sebab saya punya kerinduan disitu dan disini saya juga ingin berkongsi.
Jangan pernah takut tidak punya uang, jangan pernah takut untuk hidup sendiri. Sebab YESUS itu sendiri sumber kekayaan, dia sumber kasih, tidak ada sehari pun didalam hidup saya sekarang saya merasa tidak cukup, sebaliknya saya selalu berkelimpahan kerana saya meletakkan dia yang pertama-tama didalam hati saya. Semoga kesaksian saya ini boleh menjadi dorongan dan membangun iman sesama kita 🙏🏻
Kesaksian
Maryllane
Peserta baca D14 PB Normal
Sarawak, Malaysia