Mengiring Yesus Seumur Hidupku
3 min read“Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.” Mazmur 63:5 (TB)
Shalom semua saudara terkasih dalam Tuhan. Saya, Host Wati mau bersaksi. Kiranya kesaksian saya ini dapat membuat kita jadi kuat mengiring Tuhan Yesus.
Sebenarnya jujur saya katakan saya senang dapat masuk di GBA ini (Grup Baca Alkitab). Tadinya saya tidak tahu harus mulai dari mana membaca Alkitab, dan selalu banyak godaan sehingga tidak selesai baca, tertunda, dan bahkan tidak baca sama sekali. Namun saya bersyukur dapat masuk di GBA ini.
Berawal dari pertemuan kami di gubuk saya dengan Pak Tondo serta Ibu Piga Trisye Ardiana yang berkunjung untuk bincang-bincang masalah anak. Panjang lebar kami berbicara dan kebetulan ada tukang jualan ubi rambat atau muntul (Bahasa Jawa). Saya beli dengan harga murah 6kg. 3kg saya beri buat oleh-oleh Ibu Piga. Keesokan harinya saya menelpon untuk ngobrol dengan Ibu Piga. Beliau mengucapkan terima kasih untuk muntulnya yang katanya manis. Lalu Ibu Piga mengajak saya bergabung di GBA. Saya setuju, maka sejak 19 September 2019 saya bergabung hingga sekarang.
Saya sangat bersyukur di GBA ini. Para pemimpinnya baik hati. Setiap saya tidak mengerti, saya bertanya, jawabannya sangat memuaskan. Dan selalu sabar menjawab setiap pertanyaan saya. Semua selalu saling dukung dalam doa dan suport buat menghadapi kehidupan ini. Mungkin jika saya tidak bergabung dengan GBA ini saya sudah menjadi orang yang tidak waras, alias gila. Sebab masalah hidup saya banyak sekali. Air mata setiap hari jatuh.
Setelah saya selesai baca Alkitab berurutan dari Perjanjian Lama ke Perjanjian Baru, saya ditawari jadi host. Saya langsung iyakan. Karena saya pikir ini kesempatan saya untuk maju melayani Tuhan. Saya ingin hidup saya untuk melayani Tuhan. Mumpung masih diberi kesempatan untuk melayani Tuhan.
Banyak hal yang saya dapatkan di GBA ini. Tadinya baca Alkitab asal-asalan, sekarang jadi mengerti Firman Tuhan dan sejarah Alkitabnya. Jadi sampai akhir menutup mata, saya mau ikut di GBA ini. Dan saya juga berdoa semoga saya sehat dan selalu tabah dalam menjalani hidup ini.
Setelah kematian suami tanggal 30 Juni 2021 kemarin, saya menghadapi banyak sekali cobaan. Dalam mengurus harta peninggalan suami. Saya ke Pengadilan negeri mengurus supaya surat-surat itu atas nama saya dan anak saya. Semua surat dan akte pernikahan saya lengkap, tapi masih ditolak oleh PN. Karena saya dulunya muslim. Saya menikah dengan suami nasrani. Saya kemudian percaya Tuhan Yesus dan mengikut Yesus. Banyak sekali rintangan dan kesedihan. Keluarga sangat marah. Tapi saya sabar. Puji Tuhan, melalui doa saya dan suami, akhir Tahun 2010 Tuhan menjawab doa kami. Orang tua dan keluarga saya mau Natalan di tempat kami. Sungguh senang hati kami.
Pengurusan surat-surat kepemilikan tanah setelah suami meninggal, bertemu rintangan. Sebab agama saat nikah saya Islam, sedangkan KK dan KTP saya Kristen. Bapak yang mengurus berkata bahwa saya harus kembali menjadi muslim agar bisa mengurus surat balik nama harta warisan. Saya tidak mau. Saya membatalkan urusan pelimpahan harta warisan ini. Biarlah asset tetap atas nama suami saya saja. Saya tetap mau percaya Tuhan Yesus.
Ini kesaksian saya di tahun 2021 yang sudah saya lewati. Banyak hal yang sangat menyedihkan. Tapi di tahun yang baru ini, tahun 2022, saya langkahkan kaki saya dengan IMAN percaya saya kepada Tuhan Yesus. Biarlah Tuhan yang selalu jaga saya dan selalu dengar doa saya. Sebab Tuhan selalu memberkati semua hal yang saya lakukan dalam hidup saya mengiring Yesus. Amin.
Kesaksian Oleh : Wati (Host dan peserta GBA team D)